Transformasi digital telah menjadi topik yang hangat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perusahaan yang berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat demi meningkatkan daya saing mereka. Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam transformasi digital adalah bagaimana data dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan.
Data merupakan informasi yang diperoleh melalui berbagai sumber seperti transaksi bisnis, interaksi pelanggan, dan proses internal perusahaan. Dalam era digital, jumlah data yang dihasilkan sangatlah besar dan terus meningkat setiap harinya. Namun, data tersebut tidak memiliki nilai apa-apa jika tidak dikelola dengan baik.
Menurut John A. Deighton, seorang profesor di Harvard Business School, “Data memiliki potensi untuk menjadi aset berharga bagi perusahaan jika diolah secara tepat dan digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik.” Dalam sebuah wawancara dengan majalah Forbes, Deighton menjelaskan bahwa perusahaan yang dapat mengumpulkan, menganalisis, dan mengambil manfaat dari data mereka akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.
Salah satu contoh perusahaan yang berhasil mengubah data menjadi aset berharga adalah Amazon. Dalam bukunya yang berjudul “The Amazon Way”, John Rossman, mantan direktur eksekutif di Amazon, menjelaskan bagaimana perusahaan tersebut menggunakan data untuk memahami kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk yang tepat. “Amazon adalah perusahaan data,” kata Rossman. “Mereka mengumpulkan data dari segala hal dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang lebih baik.”
Namun, mengubah data menjadi aset berharga tidak semudah kedengarannya. Dibutuhkan sistem dan infrastruktur yang memadai untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data dengan efektif. Selain itu, perusahaan juga perlu mengembangkan kemampuan analitik yang kuat untuk mengubah data menjadi wawasan yang berguna.
Menurut McKinsey Global Institute, “Perusahaan yang mampu mengoptimalkan penggunaan data mereka dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas hingga 6%.” Dalam sebuah artikel di Harvard Business Review, McKinsey juga mengungkapkan bahwa perusahaan yang menggunakan analitik data secara ekstensif lebih mungkin mencapai pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan pesaing mereka.
Transformasi digital juga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber yang sebelumnya tidak tersedia. Misalnya, dengan adanya Internet of Things (IoT), perusahaan dapat mengumpulkan data dari berbagai perangkat yang terhubung seperti mobil, peralatan industri, dan perangkat kesehatan. Data ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan membantu perusahaan mengidentifikasi peluang baru.
Namun, tidak hanya perusahaan besar yang dapat memanfaatkan data sebagai aset berharga. Start-up dan bisnis kecil juga dapat mengambil manfaat dari transformasi digital ini. “Data adalah aset yang demokratis,” kata Andrew McAfee, seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT). “Bahkan perusahaan kecil dapat menggunakan data untuk meningkatkan keputusan mereka dan mencapai keunggulan kompetitif.”
Dalam artikel yang diterbitkan oleh PwC, perusahaan konsultan global, mereka mengungkapkan bahwa “Data adalah mata uang digital masa depan.” PwC juga menekankan pentingnya manajemen data yang baik dan perlunya investasi dalam teknologi dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengelola data dengan efektif.
Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung dan tergantung pada teknologi, transformasi digital adalah suatu keharusan. Bagi perusahaan yang mampu mengubah data menjadi aset berharga, mereka akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan. Sebaliknya, perusahaan yang gagal mengelola data dengan baik akan tertinggal dan berisiko kehilangan peluang bisnis yang berharga. Jadi, mari kita mulai memperhatikan pentingnya data dalam transformasi digital perusahaan kita.